Wednesday, April 18, 2007

Memaknai Sabda Sultan HB X
Oleh : Agus Wibowo *

Bumi Mataram beberapa waktu lalu dikagetkan oleh sabda Sultan HB X, dalam tulisannya ” berbakti bagi ibu pertiwi”(09/4/2007). Lewat tulisan tersebut sultan menyatakan ketidak bersediaannya dicalonkan kembali menjadi gubernur DIY. Masyarakat-pun beragam dalam menafsirkan pernyataan sultan meski sesungguhnya hanya sultan sendiri yang tau apa di balik pernyataan tersebut. Dalam tulisannya sultan menjelaskan bahwa dengan tidak lagi menjabat sebagai gubernur, maka akan terbuka lebar kesempatan beliau untuk meneguhkan kembali tekad tahta untuk rakyat, kesejahteraan dan kehidupan sosial-budaya rakyat. Tekad tahta untuk rakyat merupakan komitmen Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, untuk selalu membela kepentingan rakyat dengan berusaha untuk bersama dan memihak rakyat.
Beberapa tahun yang lalu (20 Mei 1998), Sultan juga telah menunjukkan komitmen beliau demi keutuhan NKRI. Ketika itu, beliau mengimbau Presiden Soeharto lengser dari jabatannya dalam Pisowanan Agung yang dihadiri lebih dari 500.000 orang. Tak terbayangkan Pisowanan Agung begitu damai tanpa insiden dimana saat itu militer sangat represif. Sepanjang jalan rute kawula sowan berjubel warga nyengkuyung dengan lambaian tangan sambil menawarkan minuman dan makanan. Ajakan Sultan untuk segera mengakhiri kekuasaan Soeharto mendapat respon begitu kuat dari berbagai lapisan masyarakat. Sultan kembali meneladani kearifan demi keatuan NKRI dari ayahandanya (HB IX) yang ketika proklamasi, segera mengakui kedaulatan RI dan Kasultanan Yogyakarta menjadi satu bagian NKRI.

Tindakan Simbolis Kultural
Sejatinya di balik pernyataan sultan tersebut, tersirat pesan simbolis mendalam. Menurut Dradjat Suhardjo (2007) pernyataan sultan sebenarnya merupakan penegasan kembali sikap yang wajib dari wewarah kejawen yang berbunyi mbodo ning temen, sabar ning teges. Artinya adalah rendah hati tetapi tekun, sabar tetapi tegas. Sabda Pandita Ratu merupakan keputusan final ora wola-wali sepisan mungkasi yang bermakna sekali tidak perlu diulangi setelah melalui pertimbangan panjang, cermat dengan penuh kesabaran. Ketidak bersediaan sultan dicalonkan sebagai gubernur mendatang, juga menunjukkan komitmen beliau mewujudkan cita-cita ayahandanya dahulu untuk menyerahkan tahta untuk rakyat. Yaitu dalam konteks keberpihakan Kraton terhadap rakyat dalam rangka menegakkan keadilan dan kebenaran serta meningkatkan kualitas hidup rakyat. Selaijn itu, tahta untuk rakyat dalam penyikapan Kraton diungkapkan dengan bahasa sederhana Hamangku, Hamengku, Hamengkoni (Hamangku Bowono, 2007).
Selain itu menurut Sultan, Tahta Untuk Rakyat menegaskan hubungan dan keberpihakan Kraton terhadap Rakyat, sebagaimana tertuang dalam konsep filosofis “Manunggaling Kawula-Gusti”. Keberadaan Kraton karena adanya rakyat, sementara rakyat memerlukan dukungan Kraton agar terhindar dari eksploitasi yang bersumber dari ketidakadilan dan keterpurukan. Kraton tidak akan ragu-ragu memperlihatkan keberpihakan terhadap Rakyat, sebagaimana pernah dilaksanakan pada masa-masa Revolusi dulu.
Secara tidak langsung, sultan juga menyindir pemerintah pusat yang menunda-nunda pengesahan RUU keistimewaan Jogja. Lewat simbol puisi pula, sultan menunjukkan kearifannya memahami apa yang diinginkan rakyatnya saat ini. Birokrasi telah menodai citra beliau sebagai khalifah, dan dengan keluhuran budi Ngarso Dalem ingin menanggalkan busana duniawi tersebut, untuk dapat menyatu dengan rakyatnya dalam suka dan duka.
Belajar dari Sultan HB X
Apa maksud dan tujuan pernyataan sultan HB X, hanya baru bisa kita tangkap beberapa waktu mendatang. Meskipun demikian, sultan telah menunjukkan figur kepemimpinan ideal bangsa ini. Seandainya sultan bukan negarawan sejati, tentunya beliau tidak akan mengeluarkan pernyataan tersebut. Selama ini, kepemimpinan bangsa ini cenderung mengutamakan kepentingan pribadi.
*) Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Alamat Penulis : agus82wb@yahoo.com dan agus1982wb@yahoo.co.id, Telp : (0274) 392947. Rekening : BRI Unit Mataram 3015-01-009577-53-3

0 Comments: